Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
RSS

Mengenal Theodolite Nikon ne-202 A. Pendahuluan Sejak awal peradaban manusia telah muncul kesadaran untuk mengetahui hakikat bumi sebagai tempat tinggal manusia. Berawal dari kesadaran tersebut maka berkembanglah berbagai studi tentang ilmu kebumian, seperti Geografi ,Geologi, Hidrologi, Geodesi, Klimatologi, dan sebagainya. Sejalan dengan perkembangan zaman muncul studi kebumian yang merumuskan perhatian pada aspek khusus, seperti geodesi (tentang bentuk dan ukuran bumi), kartografi (tentang cara menggambarkan permukaan bumi) dan fotogrametri (penggambaran muka bumi via media foto dan citra penginderaan jauh). Kemampuan perdaban manusia dan semakin padatnya penduduk bimi, melahirkan kesadaran moral manusia untuk tidak memperlakukan lingkungan tempat tinggalnya dengan semena-mena, sehingga dipandang perlu adanya manajemen pembangunan lingkungan (wilayah) untuk memelihara keseimbangan lingkungan, mencegah kerusakan dan dapat mengantisipasi keadaan yang akan datang. Sebagai sarana perencanaan pembangunan wilayah memerlukan peta kondisi lingkungan mutakhir beserta potensi dan kendala yang dimiliki daerah tersebut. Kebutuhan ini mendorong percepatan atau pengembangan pengumpulan informasi geografi dan pemetaan yang mutakhir dalam hal teknologi penginderaan jauh yang dari waktu ke waktu semakin maju dikembangkan untuk mampu menjawab tantangan kebutuhan tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas kami coba mengungkap sekaligus mengenalkan secara singkat seputar theodolit dan perkembangannya, yang dalam kesempatan kali ini kami membahas theodolit Nikon NE 202, dengan rumusan masalah sebagai berikut : a. Pengertian theodolite b. Macam-macam theodolite c. Bagian-bagian theodolite d. Cara penggunaan theodolite e. Theodolite Nikon NE 202 B. Pembahasan 1. Pengertian Theodolite Theodolite adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut Horizontal (Horizoental angle = HA) dan sudut vertical (Vertikal Angle =VA). Ensiklopedi hisab rukyat Menyebutkan Theodolite adalah alat yang digunakan untuk menentukan tinggi dan Azimuth suatu benda langit. Alat ini mempunyai dua buah sumbu, yaitu sumbu “Vertical”, untuk melihat skala ketinggian benda langit, dan sumbu “Horizontal”, untuk melihat skala Azimut, sehingga teropong yang digunakan untuk mengincar benda langit dapat bebas bergerak ke semua arah. Sejauh ini Theodolite dianggap sebagai alat akurat diantara metode-metode yang sudah ada dalam menentukan arah kiblat. Dengan berpedoman pada posisi dan pergerakan benda-benda langit dan bantuan satelit-satelit GPS, theodolite dapat menunjukkan suatu posisi hingga satuan detik busur (1/3600). Alat ini dilengkapi dengan teropong yang mempunyai pembesaran lensa yang bervariasi. Oleh karena itu, penentuan arah kiblat menggunakan alat ini akan menghasilkan data yang paling akurat. Mengenai perkembangan perangkat Theodolite ini dapat kami ringkas bahwasanya sebelum berkembangnya para ilmuwan menggunakan alat seperti Semicircle dan Persegi Geometri untuk mendapatkan nilai Vertikal dan Horizontal. Gregorius Reisch menunjukkan sebuah instrumen dalam lampiran dari bukunya yang berjudul Margarita Philosophica yang diterbitkan Strasburg 1512. dalam lampiran milik Martin Waldseemller, sebuah Topographer Rhineland dan peta, yang menjadikan perangkat ini di tahun yang sama. Pertama kemunculan kata "Theodolite" ditemukan dalam survei buku J geometris praktek bernama Pantometria (1571) oleh Leonard Digges, yang telah diterbitkan anumerta oleh anaknya, Thomas Digges. Akan tetapi secara etimologi kata tersebut tidak dikenal. dijelaskan juga alat ukur ini mengukur baik dari segi ketinggian maupun azimut, maka juga disebut instrumen Topographicall. pada akhir abad ke-19, alat ini difungsikan hanya untuk mengukur sudut horisontal. 2. Macam-Macam Theodolite Secara umum dikenal 2 macam theodolite yaitu : a) Theodolite Manual Yaitu theodolite yang dioperasikan secara manual, pembacaan hasil ukuran sudut masih menggunakan pembacaan dari piringan vertikal dan piringan horisontal. b) Theodolite Digital Yaitu theodolite yang dioperasikan secara digital dengan cara pembacaan hasil ukuran sudut sudah langsung tertera pada layar berupa angka – angka sudut. Theodolite mutakhir yang kini dilengkapi dengan berbagai alat bantu, misalnya magnetik compass, untuk mengetahui perkiraan titik utara, filter cahaya matahari untuk pengukuran deklinasi dan azimuth matahari yang dapat dimanfaatkan untuk mengetahui arah kiblat yang sangat akurat, dan filter cahaya bulan untuk mengukur posisi bulan, baik pada saat bulan purnama, maupun menjelang terjadinya gerhana bulan. Berdasarkan tingkat ketelitiannya, theodolite dikasifikasikan menjadi: a) Theodolite tipe T0 (tidak teliti / ketelitian rendah sampai 20”) b) Theodolite tipe T1 (agak teliti 20” – 5”) c) Theodolite tipe T2 (teliti, sampai 1”) d) Theodolite tipe T3 (teliti sekali, sampai 0,1”) e) Theodolite tipe T4 (sangat teliti, sampai 0,01”) Disamping theodolite dengan tipe analog, saat ini banyak juga tipe theodolite digital yang lebih mudah cara mengoperasikannya, seperti, theodolite merk Nikon, Topcon, Leica, Sokkia, dan lain-lainnya. Berikut adalah gambar theodolite: Berdasarkan konstruksinya, ada dua macam theodolit yaitu : a. Theodolit Reiterasi (Theodolit Sumbu Tunggal) Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap, sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa diatur. Theodolit yang dimaksud adalah theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem). b. Theodolit Repitisi Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapat diatur dan dapat mengelilingi sumbu tegak. Akibatnya dari konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0ยบ, dapat ditentukan kearah bidikan / target myang dikehendaki. Theodolit yang termasuk ke dalam jenis ini adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51(Zeiss). Sedangkan Menurut system bacaannya theodolit terdiri atas 5 yaitu : a. Theodolite sistem baca dengan Indexs Garis b. Theodolite sistem baca dengan Nonius c. Theodolite sistem baca dengan Micrometer d. Theodolite sistem baca dengan Koinsidensi e. Theodolite sistem baca dengan Digital’. 3. Bagian-bagian Theodolite Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian : 1.Bagian atas, terdiri dari : o Teropong / Teleskope o Nivo tabung o Sekrup Okuler dan Objektif o Sekrup Gerak Vertikal o Sekrup gerak horizontal o Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal o Nivo kotak o Sekrup pengunci teropong o Sekrup pengunci sudut vertical o Sekrup pengatur menit dan detik o Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal 2. Bagian Bawah terdiri dari : o Statif / Trifoot o Tiga sekrup penyetel nivo kotak o Unting – unting o Sekrup repitisi o Sekrup pengunci pesawat dengan statif 4. Cara penggunaan Theodolite Agar dapat maksimal dalam menggunakan theodolit terlebih dahulu kita mempersiapkan segala sesuatunya secara seksama agar akurasinya benar-benar bisa dipertanggungjawaban. Langkah petama untuk mempersiapkan theodolit adalah setting waterpass. Agar setting waterpass berlangsung cepat dan akurat maka dalam prosedurnya sebagai berikut. 1. Tempatkan tripod (tiang theodolit) di atas tempat yang aman/kokoh sehingga tripod berdiri dengan stabil, tidak mudah berubah. Kondisikan tripod base plate (bidang dapat tempat theodolit), sedatar mungkin. Sehingga tidak miring ke kanan, kiri maupun ke depan. 2. Kaitkan / pasang bandul di tempatnya dengan benar, yakni di bawah tatakan tripod (tripod base plate). 3. Pasang theodolit di atas tripod base plate dengan pola salah satu foot screws berada di depan sedangkan dua lainnya di belakang 4. Atur garis centre theodolite, sehingga simetris antara dua foot screws B dan C untuk memudahkan penyetelan waterpass. Lihat gambar 5. Tekan tombol power untuk menghidupkan theodolite. 6. Putar dua foot (B dan C) untuk mengatur waterpass, sehingga gelembung udara di dalam plat level (waterpass batang) benar-benar centre / timbang. 7. Lalu putar theodolit ke posisi 90 derajat, kemudian putar srews A (hanya A saja biarkan screws B dan C) untuk mengatur kembali waterpass, sehingga gelembung udara dalam plat level (waterpass batang) benar-benar centre / timbang. Putar lagi theodolit ke posisi 0 derajat, lalu setting kembali screws B dan C. Sehingga waterpass benar-benar seimbang. Lihat gambar 3.5. 8. Lihat circular level (waterpass bundar). Jika prosedurnya benar maka circular level akan centre dengan sendirinya. Jika sudah benar-benar level maka gelembung udara yang ada di dalam plat level maupun circular level akan centre / timbang kemanapun theodolite diarahkan. Jika azimuth theodolit dirubah / diputar kemudian waterpass tidak centre maka level 6 dan 7 perlu diulang kembali sampai pada level kemanapun theodolit diarahkan. Plate level maupun circular level tetap centre. Lihat gambar 3.6. 5. Theodolit Nikon ne-202 Spesifikasi : a. Teropong : • Garis tengah efektif dari objektif: 1.77 inci (45 mm) • Perbesaran :30x • Gambar: lurus • Bidang pandangan:1°20' (2.3ft @ 100 ft / 2.3m @ 100 m) • Jarak fokus minimum: 2.3 ft (0.7 m) • Stadia perkalian tetap: 100 • Stadia additive tetap: 0 b. Reticle illuminator: yang disediakan c. Pengukuran sudut: • Membaca sistem: encoder incremental photoelectric • Garis tengah lingkaran: 3.1 inci (79 mm) • Membaca unit: derajat/gon/mil • Pembacaan digital minimum* : 5/10”, ½ mgon, 0.02/0.05 mil • Ketelitian (DIN 18723) : 5” / 1 mgon d. Tampilan / Keypad : Depan • Tipe: dot matriks LCD ( 20 karakter x 2 garis) • Lampu dasar: 1-level kekuatan penerangan • Keypad: 5 tombol Belakang • Tipe: dot matriks LCD ( 20 karakter x 2 garis) • Lampu dasar: 1-level kekuatan penerangan • Keypad: 5 tombol e. Optical plummet : • Perbesaran: 3x • Daerah pandang: 5° • Fokus mencakup: 1.6 ft(0.5 m) tidak terbatas f. Mengukur Sensitivity • Tingkat plate: 30” / 2 mm • Tingkat lingkaran: 10' / 2 mm g. Pengatur Base • Jenis: dapat dipisahkan • Suhu lingkungan mencakup: - 4 sampai 122 ° F (- 20 sampai 50 C) h. Dimensi • Instrumen: 6.0 x 6.8 x 13.1 inci ( 153.5 x 172 x 334 mm) i. Berat • Instrumen: 9.9 lbs ( 4.5 kg) • Sarung: 8.6 lbs ( 3.9 kg) j. Power Supply : • Tipe baterei: 1.5V Mangan manganese AA (R6) x 6 atau alkaline (L40) x 6 • Waktu operasi berlanjut ( pada 68 ° F / 20C) • baterei Mangan manganese : 22 jam • baterei alkaline: 48 jam C. Penutup Demikianlah beberapa pemaparan mengenai Theodolite khususnya tipe ne-202 secara singkat, semoga dengan pemaparan ini dapat memberikan wawasan serta manfaat bagi para pembaca sekalian. Dan apabila ada kekurangan maupun kesalahan dari segi isi maupun penulisan kami mengharapkan koreksi maupun evaluasi sehingga dapat diperbaiki sebagaimana mestinya. Daftar Pustaka Azhari, Susiknan, 2005, Ensiklopedi Hisab Rukyah, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Izzudin, Ahmad, 2010, Menentukan Arah Kiblat Praktis, Semarang: Walisongo Press. Khafid, Ketelitian Penentuan Arah Kiblat dari Sudut Pandang Geodesi. pdf. diakses dari http://www.alatsurvey.com/home/index.php?Itemid=151&id=109&option=com_content&task=view, diakses pada hari jumat tanggal 05 April 2013 pukul 12.03 WIB http://infotipsdunia.blogspot.com/2009/07/sejarah-perkembangan-theodolite.html, 6 April 2013, 14.41 WIB.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Mbak... boleh minta dokumen asli nya?
untuk tugas ilmu ukur tanah ini...

Unknown mengatakan...

Bedanya theodolite nlkon seri ne 101 dan ne 202 apa yeaa??

Posting Komentar