Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
RSS

Video Putra Tanjung Matati

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

KALENDER BULAN (LUNAR CALENDER)


KALENDER BULAN (LUNAR CALENDER)

A.   PENDAHULUAN
                   Manusia setidaknya mempunyai dua acuan utama dalam penentuan waktu kalender. Dua acuan tersebut didasarkan pada dua objek benda langit, yaitu Matahari dan Bulan. Matahari sebagai acuan, memberikan inspirasi kepada manusia untuk membuat sistem kalender Matahari (Solar Calender). Adapun Bulan, manusia menggunakannya sebagai dasar dalam pembuatan kalender Bulan (Lunar Calender).
Satu-satunya satelit alami yang dimiliki Bumi adalah Bulan. Bumi bergerak mengelilingi Matahari bersamaan dengan Bulan yang berada dalam orbitnya. Bulan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan umat manusia di Bumi. Gravitasi Bulan menjadi penyebab terjadinya pasang surut air laut sehingga memungkinkan para nelayan untuk memperhitungkan kapan mereka akan pergi melaut dan pulang kembali ke darat.
Fungsi lain yang jauh lebih penting adalah peranan Bulan sebagai dasar perhitungan kalender. Pada dasarnya, gerak harian Bulan dibagi menjadi dua, yaitu rotasi dan revolusi. Keduanya dikatakan sebagai “gerak harian” karena dua gerak tersebut dilakukan secara bersamaan setiap harinya. Bulan berotasi pada sumbunya dan berevolusi mengelilingi Bumi. Pergerakan Bulan mengitari Bumi ini lah yang menjadi dasar pembuatan kalender Bulan. Rentan waktu (periode) revolusi Bulan dipakai sebagai acuan dalam menentukan jumlah hari tiap bulan.
Penjelasan singkat tersebut merupakan stimulus bagi para pembaca agar lebih tertarik mempelajari Bulan yang berperan penting dalam pembuatan kaender. Selanjutnya, kami sebagai pemakalah berupaya untuk menyampaikan penjelasan yang lebih komprehensif mengenai kalender bulan.




        B.PEMBAHASAN

1.      Definisi Kalender Bulan(Lunar Calender)
               A lunar year or lunar calendar is one that is based on the cycles of the moon phases . A lunar month lasts 29.53 days. So after 12 lunar months, you're about about 354 days. This is short of the 365 days that it takes the Earth to orbit the Sun.[1]
                   Kalender bulan (Lunar calendar) adalah kalender yang berpedoman pada revolusi Bulan terhadap Bumi. Satu putaran kalender lunar sama dengan 12 putaran revolusi Bulan. Revolusi Bulan berlangsung selama 29 hari 12 jam 44 menit 9 detik. Sehingga 1 tahun lunar sama dengan 354 hari 10 jam 49 menit 48 detik atau 354,45125 hari (lebih singkat 10 hari 17 jam 4 menit 37 detik atau 10,711539351 hari daripada kalender solar). Ada dua macam kalender yang termasuk dalam kategori ini yaitu kalender hijriyah dan saka jawa.[2]


     2. Macam-macam Lunar Kalender(Kalender Bulan)
                   a. Kalender Hijriyah
                   Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (bahasa Arab: التقويم الهجري; at-taqwim al-hijri), adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M. Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Islam yang menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya.[3]
                   Pada sistem Kalender Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari di tempat tersebut.Kalender Hijriyah dibangun berdasarkan rata-rata silkus sinodik bulan kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari).Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
                   Jumlah hari dalam satu bulan dalam Kalender Hijriah bergantung pada posisi bulan, bumi dan matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan matahari (perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlangsung 29 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari matahari (aphelion). dari sini terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan berubah-ubah (29 - 30 hari) sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit tersebut (Bulan, Bumi dan Matahari)
            Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki 30 hari. Semuanya tergantung pada penampakan hilal.
                   Kalender Hijriyah terdiri dari 12 bulan yaitu: Muharam, Safar, Rabiul awal, Rabiul akhir, Jumadil awal, Jumadil akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulkaidah, dan Dzulhijjah. Serta Kalender Hijriyah juga terdiri dari 7 hari. Sebuah hari diawali dengan terbenamnya matahari, berbeda dengan Kalender Masehi yang mengawali hari pada saat tengah malam. Berikut adalah nama-nama hari:
1.      al-Ahad (Minggu)
2.  al-Itsnayn (Senin)
3.  ats-Tsalaatsa' (Selasa)
4.  al-Arba'aa / ar-Raabi' (Rabu)
5.  al-Khamsatun (Kamis)
6.  al-Jumu'ah (Jumat)
7.  as-Sabat (Sabtu)
Ø   Sejarah munculnya kalender hijriyah
                   Penentuan kapan dimulainya tahun 1 Hijriah dilakukan 6 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad. Namun demikian, sistem yang mendasari Kalender Hijriah telah ada sejak zaman pra-Islam, dan sistem ini direvisi pada tahun ke-9 periode Madinah.Sebelum datangnya Islam, di tanah Arab dikenal sistem kalender berbasis campuran antara Bulan (komariyah) maupun Matahari (syamsiyah). Peredaran bulan digunakan, dan untuk mensinkronkan dengan musim dilakukan penambahan jumlah hari (interkalasi).Pada waktu itu, belum dikenal penomoran tahun. Sebuah tahun dikenal dengan nama peristiwa yang cukup penting di tahun tersebut. Misalnya, tahun dimana Muhammad lahir, dikenal dengan sebutan "Tahun Gajah", karena pada waktu itu, terjadi penyerbuan Ka'bah di Mekkah oleh pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman (salah satu provinsi Kerajaan Aksum, kini termasuk wilayah Ethiopia).
                   Pada era kenabian Muhammad, sistem penanggalan pra-Islam digunakan. Pada tahun ke-9 setelah Hijrah, turun ayat 36-37 Surat At-Taubah, yang melarang menambahkan hari (interkalasi) pada sistem penanggalan.Setelah wafatnya Nabi Muhammad, diusulkan kapan dimulainya Tahun 1 Kalender Islam. Ada yang mengusulkan adalah tahun kelahiran Muhammad sebagai awal patokan penanggalan Islam. Ada yang mengusulkan pula awal patokan penanggalan Islam adalah tahun wafatnya Nabi Muhammad.
                   Akhirnya, pada tahun 638 M (17 H), khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan penanggalan Islam adalah tahun dimana hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Penentuan awal patokan ini dilakukan setelah menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan (interkalasi) dalam periode 9 tahun. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622, dan tanggal ini bukan berarti tanggal hijrahnya Nabi Muhammad. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad terjadi bulan September 622.[4]
Ø   Cara Perhitungan Penanggalan Hijriyah[5]
Kaidah umum
1)      1 tahun hijriyah = 354 hari (Basithah), Dzulhijjah = 29 hari = 355 hari (kabisat) Dzulhijjah = 30 hari
2)      Tahun-tahun kabisat jatuh pada urutan ahun ke-2,5,7,10,13,15,18,21,24,26 dan 29 (tiap 30 tahun)
3)      1 daur = 30 tahun = 10631 hari.

Menghitung Hari dan Pasaran
                   Menghitung hari dan pasaran pada tanggal 1 muharram suatu tahun dengan cara ;
1)      Tentukan tahun yang akan dihitung
2)      Hitung tahun tam, yakni tahun yang bersangkutan dikurangi satu
3)      Hitunglah berapa daur selama tahun tam tersebut
4)      Hitung berapa tahun kelebihan dari sejumlah daur tersebut
5)      Hitung berapa hari selama daur yang yang ada, yakni daur kali 10631 hari
6)      Hitung berapa hari selama tahun kelebihan (lihat daftar jumlah hari tahun hijriyah)
7)      Jumlahkan hari-hari tersebut dan tambahkan 1 (1 muharram)
8)      Jumlah hari kemudian dibagi menjadi 7 ;
1= Jum’at   3= Ahad   5= Selasa   7= Kamis
2= Sabtu    4= Senin   6= Rabu     0= Kamis
9)      Jumlah hari kemudian dibagi 5 ;
1= Legi      3= Pon     5= Kliwon
2= Pahing  4= Wage  6= Kliwon

Contoh:
            Tanggal; 1 Muharram 1425 H
Waktu yang dilalui 1424 tahun, lebih 1 hari atau (1424 : 30) 47 daur. Lebih 14 tahun, lebih 1 hari
            47 daur  = 47 x 10.631 hari     = 499.657 hari
            14 tahun= (14 x 354) + 5 hari =    4.961  hari
                                                            1 hari   =           1  hari +
                                                            Jumlah = 504.619  hari
504.619 : 7      =  72.088,        lebih 3= Ahad (mulai jum’at)
504.619 : 5      = 100.923,       lebih 4= Wage (mulai legi)
            Jadi tanggal 1 muharram 1425 H jatuh pada hari Ahad Wage

Membuat kalender
            Setelah mendapatkan hasil hari dan pasaran pada tanggal 1 Muharram dengan cara di atas, maka untuk mengetahui hari dan pasaran pada tanggal tiap-tiap bulan berikutnya, dapat digunakan pedoman di bawah ini;
Pedoman Hari Dan Pasaran
Bulan
Hr
Ps
Umur
Muharram
1
1
30
Shafar
3
1
29
Rabi’ul Awal
4
5
30
Rabi’ul Akhir
6
5
29
Jumadal Awal
7
4
30
Jumadil Akhir
2
4
29
Rajab
3
3
30
Sya’ban
5
3
29
Ramadhan
6
2
30
Syawal
1
2
29
Dzulqa’dah
2
1
30
Dzulhijjah
4
1
29/30

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0